BLOGGER CIAMIS

Selasa, 23 November 2010

ManTAP pisssssssssssan euy!!!!!


beragam jenis produk olahan perikanan,,,,,,,,mau??????langsung saja pesan/ datang langsung.
harga sangat terjangkau.

sumber: http://www.iptek.net.id

ABON IKAN

  1. PENDAHULUAN

    Ikan merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat selain sebagai komoditi ekspor. Ikan cepat mengalami proses pembusukan dibandingkan dengan bahan makanan lain. Bakteri dan perubahan kimiawi pada ikan mati menyebabkan pembusukan. Mutu olahan ikan sangat tergantung pada mutu bahan mentahnya.

    Tanda ikan yang sudah busuk:

    • mata suram dan tenggelam;
    • sisik suram dan mudah lepas;
    • warna kulit suram dengan lendir tebal;
    • insang berwarna kelabu dengan lendir tebal;
    • dinding perut lembek;
    • warna keseluruhan suram dan berbau busuk.

    Tanda ikan yang masih segar:
    • daging kenyal;
    • mata jernih menonjol;
    • sisik kuat dan mengkilat;
    • sirip kuat;
    • warna keseluruhan termasuk kulit cemerlang;
    • insang berwarna merah;
    • dinding perut kuat;
    • bau ikan segar.

    Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat, mudah didapat, dan harganya murah. Namun ikan cepat mengalami proses pembusukan. Oleh sebab itu pengawetan ikan perlu diketahui semua lapisan masyarakat. Pengawetan ikan secara tradisional bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, sehingga tidak memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak. Untuk mendapatkan hasil awetan yang bermutu tinggi diperlukan perlakukan yang baik selama proses pengawetan seperti : menjaga kebersihan bahan dan alat yang digunakan, menggunakan ikan yang masih segar, serta garam yang bersih. Ada bermacam-macam pengawetan ikan, antara lain dengan cara: penggaraman, pengeringan, pemindangan, perasapan, peragian, dan pendinginan ikan.

    Tabel 1. Komposisi Ikan Segar per 100 gram Bahan
    KOMPONENKADAR (%)
    Kandungan air
    76,00
    Protein
    17,00
    Lemak
    4,50
    Mineral dan vitamin2,52-4,50
    Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa ikan mempunyai nilai protein tinggi, dan kandungan lemaknya rendah sehingga banyak memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh manusia.

    Manfaat makan ikan sudah banyak diketahui orang, seperti di negara Jepang dan Taiwanikan merupakan makanan utama dalam lauk sehari-hari yang memberikan efek awet muda dan harapan hidup lebih tinggi dari negara lainnya. Penggolahan ikan dengan berbagai cara dan rasa menyebabkan orang mengkonsumsi ikan lebih banyak.

    Abon ikan adalah jenis makanan awetan yang terbuat dari ikan laut yang diberi bumbu, deiolah dengan cara perebusan dan penggorengan. Produk yang dihasilkan mempunyai bentuk lembut, rasa enak, bau khas, dan mempunyai daya awet yang relatif lama.

  2. BAHAN

    1. Ikan tongkol (cakalang, tenggiri, bawal, cucut) 10 kg
    2. Bawang merah 1 ½ ons (20 butir)
    3. Bawang putih 1 ons (12 siung)
    4. Ketumbar 10 gram (3 sdk makan)
    5. Irisan lengkuas 3 iris (tebal 5 mm)
    6. Daun salam 10 lembar
    7. Sereh 3 tangkai
    8. Gula pasir 700 gram
    9. Asam jawa 6 mata
    10. Santan kental 10 gelas (10 butir kelapa)

  3. ALAT

    1. Pisau
    2. Alat perajang (talenan)
    3. Ember plastik
    4. Keranjang plastik
    5. Panci
    6. Baskom
    7. Alat penghancur bumbu (cobek)
    8. Penggorengan (wajan)
    9. Parutan
    10. Garpu
    11. Kantong plastik
    12. Kain blacu
    13. Alat tekan (pres)

  4. CARA PEMBUATAN

    1. Pilih ikan segar, buang kepala, ekor, kulit, dan isi perutnya, kemudian cuci;
    2. Potong ikan kira-kira tebal 1 cm, panjang 10 cm, dan lebar 6 cm, kemudian cuci;
    3. Rebus atau kukus sampai matang lalu dinginkan. Supaya ikan menjadi kering masukkan ke dalam kain blacu dan tekan dengan alat tekan (pers);
    4. Pisahkan dari tulang dan durinya lalu cabik-cabik dengan garpu, kemudian tumbuk pelan-pelan sehingga merupakan serat halus;
    5. Haluskan bumbu lalu tumis dalam penggorengan, kemudian masukkan santan kental. Tambahkan lengkuas, asam, gula, daun salam, dan sereh;
    6. Panaskan terus hingga mendidih sambil diaduk-aduk, sampai santan tinggal setengah;
    7. Masukkan serat-serat daging ikan sedikit demi sedikit ke dalam santan sambil diaduk terus sampai kering. Penggorengan selesai apabila abon sudah benar-benar kering, diraba sudah kemersik, dan berwarna coklat. (Apabila masih banyak minyak, tekan dengan alat tekan dan tampung minyaknya);
    8. Tiriskan dan dinginkan, kemudian masukkan ke dalam kantong plastik.

  5. DIAGRAM ALIR PEMBUATAN ABON IKAN

    Catatan:
    Dapat ditambahkan bawang merah goreng pada abon yang telah siap.

  6. DAFTAR PUSTAKA

    1. Abon tongkol. Jakarta : Balai Penelitian Teknologi Perikanan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian, s.a. (pamplet)
    2. Abon udang Dalam : Seri Teknologi Pangan VI. Jakarta : Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1984. Hal. 25 – 36.
    3. Pembuatan abon. Jakarta : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil Pertanian, Departemen Perindustrian, 1982. Hal. 1-4.
    4. Saraswati. Sambelingkung (Abon ikan). Jakarta : Bhratara, 1985. Hal. 1-5.

  7. KONTAK HUBUNGAN

    Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan, PDII, LIPI, Jl. Jend. Gatot Subroto 10 Jakarta 12910.
    Sumber : Tri Margono, Detty Suryati, Sri Hartinah, Buku Panduan Teknologi Pangan, Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan PDII-LIPI bekerjasama dengan Swiss Development Cooperation, 1993.

Jumat, 12 November 2010

proses pembuatannya bersih ,..........dan hygienis




hygienis >> sistem penjemuran dalam ruangan khusus, tanpa lalat, tanpa debu, dan yang pasti sangat aman dikonsumsi dan menyehatkan

ikan asin selar

tekstur daging teball.......
mak'nyos.................

abon ikan marlin

abon ikan marlin
untuk cemilan???
untuk makan????
pas bumbunya, pas rasanya, murah harganya.......
pasti nikmat....

ikan asin serumping (dengan bumbu alami, guuriiiiiiiiih & enak)

ikan asin serumping merupakan olahan dari ikan bilis yang terkenal enak.
tanpa bahan pengawet, dan yang pasti halal dan sehat untuk dikonsumsi karena menggunakan bahan-bahan yang alami dan terjamin mutunya.mau????? silahkan mencoba.....dijamin ketagihan!

asin jambal roti eXTRA LARGE (EKSTRA BESAR)

ikan asin jambal roti
-berat: 500 gram
-tanpa bahan pengawet (formalin, boraks,dll)
-kualitas terjamin.
-bisa dipesan dalam jumlah besar.

Selasa, 11 Mei 2010

Kelompok Tani/Pembudidaya

Kelompok tani/pembudidaya merupakan kumpulan petani/pembudidaya yang terikat secara non-formal atas dasar keserasian, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya), keakraban, kepentingan bersama, dan saling percaya mempercayai, serta mempunyai pimpinan untuk mencapai tujuan bersama.

Ciri-ciri kelompok tani/pembudidaya

1. Saling mengenal, saling akrab dan saling mempercayai;

2. Mempunyai pandangan dan kepentingan yang sama dalam berusaha tani/usaha perikanan;

3. Memiliki kesamaan kebiasaan, pemukiman, hamparan usaha perikanan, jenis usaha, status ekonomi maupun sosial, bahasa, pendidikan dan bahasa;

4. Bersifat non-formal dalam arti tidak berbadan hukum atas dasar kesepakatan bersama baik tertulis maupun tidak;

Tujuan Penumbuhan Kelompok

Penumbuhan kelompok tani/pembudidaya bertujuan untuk meningkatkan kerjasama, produktivitas dan kesejahteraan masyarakat pembudidaya. Beberapa manfaat/keuntungan penumbuhan kelompok tani antara lain :

1. Semakin eratnya interaksi dan semakin terbinanya kepemimpinan dalam kelompok;

2. Jiwa kerjasama antar petani/pembudidaya semakin meningkat;

3. Proses penerapan dan penyebaran teknologi baru (adposi dan difusi inovasi) lebih cepat;

4. Kerjasama pembudidaya dan kelompok dalam penyediaan sarana produksi, pemasaran dan pemupukan permodalan lebih mudah;

5. Pemanfaatan sumberdaya yang tersedia dapat lebih optimal;

Peranan Kelompok

Ada tiga peranan kelompok yakni sebagai kelas belajar-mengajar, unit produksi usaha tani dan wahana kerjasama

Upaya untuk mengembangkan kemampuan kelompok sebagai kelas-belajar mengajar :

1. Menggali dan merumuskan keperluan belajar;

2. Berhubungan dan bekerjasama dengan sumber informasi dan teknologi yang diperlukan;

3. Menciptakan iklim belajar yang sesuai;

4. Mempersiapkan sarana belajar;

5. Berperan serta aktif dalam proses belajar mengajar;

6. Mengemukakan keinginan, pendapat maupun masalah;

7. Merumuskan kesepakatan bersama;

8. Menaati dan melaksanakan kesepakatan;

9. Merencanakan dan melaksanakan pertemuan berkala.

Upaya untuk mengembangkan kemampuan kelompok sebagai unit produksi :

1. Mengambil keputusan dalam menentukan pola usaha perikanan yang menguntungkan;

2. Menyusun rencana definitif kelompok (RDK) serta rencana permodalan;

3. Menerapkan teknologi sesuai rekomendasi;

4. Berhubungan dengan penyedia sarana produksi dan pemasaran hasil;

5. Menaati dan melaksanakan kesepakatan;

6. Menganalisis dan menilai hasil usaha perikanan;

7. Mengatasi keadaan darurat;

8. Mengelola administrasi kelompok.

Upaya untuk mengembangkan kemampuan kelompok sebagai wahana kerjasama:

1. Menciptakan suasana saling kenal, saling mempercayai dan berkeinginan untuk bekerjasama;

2. Menciptakan suasana keterbukaan dalam menyatakan pendapat dan pandangan untuk mencapai tujuan bersama;

3. Mengatur dan melaksanakan pembagian tugas sesuai kesepakatan;

4. Mengembangkan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab;

5. Merencanakan dan melaksanakan musyawarah dan pertemuan lainnya;

6. Menaati dan melaksanakan kesepakatan;

7. Melaksanakan tukar menukar pikiran;

8. Bekerjasama dengan penyedia sarana produksi, pengolahan dan pemasaran;

9. Mengembangkan kader kepemimpinan;

10. Mengadakan pemupukan modal;

11. Melaksanakan hubungan melembaga dalam melaksanakan RDK, RDKK, pengolahan, pemasaran hasil dan permodalan.

Keorganisasian Kelompok

Kelompok tani/pembudidaya yang telah terbentuk harus ditata keorganisasiannya serta memiliki pengurus (terdiri atas ketua, sekretaris, bendahara dan pengurus lainnya sesuai kebutuhan) dan anggota. Secara umum tugas dan tanggung jawab pengurus dan anggota :

a. Pengurus Kelompok Tani/Pembudidaya.

§ Membina kerjasama dalam melaksanakan usaha perikanan dan kesepakatan yang berlaku dalam kelompok;

§ Mengikuti petunjuk dan bimbingan dari petugas/penyuluh untuk selanjutnya diteruskan pada anggota kelompok;

§ Bersama petugas/penyuluh membuat rencana kegiatan kelompok dalam bidang produksi, pengolahan, pemasaran dan lain-lain;

§ Mendorong dan menggerakkan aktivitas, kreativitas dan inisiatif anggota;

§ Secara berkala, minimal satu bulan sekali mengadakan pertemuan/musyawarah dengan para anggota kelompok yang dihadiri oleh petugas/penyuluh;

§ Mempertanggung jawabkan tugas-tugas yang telah dilaksanakan kepada anggota, selanjutnya membuat rencana dan langkah perbaikan;

b. Anggota Kelompok Tani

§ Bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan usaha perikanan yang bersangkutan;

§ Mengikuti dan melaksanakan petunjuk pengurus kelompok tani dan petugas/pnyuluh serta kesepakatan yang berlaku;

§ Bekerja sama dan akrab antar sesama anggota, penggurus maupun dengan petugas/penyuluh;

Hadir pada pertemuan berkala dan aktif memberikan masukan, saran dan pendapat demi berhasilnya kegiatan usaha kelompok.